Blog Sebelah

Ikon

Salin Artikel Tanpa Filter

Kader PKS yang Benci ASWAJA

Sebelum saya menguraikan hal ini, ada baiknya Anda membaca artikel dari artikelislami.wordpress.com yang satu ini untuk mengingatkan Anda bahwa da’wah ASWAJA adalah da’wah lembut.

Anggota tubuh yang kanan biasanya dianggap lebih mulya dari anggota tubuh yang kiri. Dalam Kristen, kita mengenal ungkapan “Jika ditampar pipi kirimu, maka berikanlah pipi kananmu.” Hal ini jelas diamalkan oleh Rasulullah SAW. Ketika beliau disakiti, beliau malah memberikan hal yang lebih baik dan bukannya membalas dengan yang setimpal. Padahal, membalas dengan yang setimpal itu dibolehkan. Namun dalam Al-Qur`an, memberikan maaf adalah pilihan mulya yang juga ditawarkan. Ketika diberikan dua pilihan, antara membalas atau memberi maaf, Rasulullah bukan hanya memberi maaf, tetapi juga melakukan hal yang lebih baik.

Pernah juga Nabi menjenguk non-Muslim yang sering meludahinya. Nabi bahkan menyuapi orang Yahudi buta yang sering mengumpat Nabi sambil duduk di pinggir jalan. Nabi menyuapinya sambil mendengarkan umpatan dan sumpah serapah orang buta itu terhadap beliau.

Perilaku seperti ini terus diwarisi oleh para ulama-ulama shalih yang sanad ilmu mereka bersambung kepada Rasulullah SAW. Begitulah da’wah lembut yang menjadi manhaj guru mulya, Al-Musnid Al-Habib Umar bin Muhammad Al-Hafizh. Akhlaq demikian itu pula yang mewujud pada diri Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa. Akhlaq demikian itu, kian hari kian mewarnai jiwa para murid beliau. Perubahan itu saya rasakan sendiri, dan sangat terlihat pada diri seorang sahabat saya yang sampai saat ini belum pernah saya kenali wajahnya. Sangat terlihat dari tulisan-tulisan sahabat saya itu yang biasanya sangat-sangat keras dan serampangan, kini kian melunak dan santun, namun tetap berlandaskan kebenaran.

Melalui tulisan ini, kami mengajak segenap kaum Ahlus Sunnah wal Jama’ah, terutama mereka yang berafiliasi dalam Majelis Rasulullah, agar terus menenangkan diri dalam menghadapi fitnah-fitnah yang dilancarkan kelompok-kelompok di luar ASWAJA dan di luar Islam.

Telah sampai kepada kami berita tentang akun facebook yang melancarkan fitnah terhadap ASWAJA dengan menggunakan profil Majelis Rasulullah, Habib Munzir dan Habib Umar al-Hafizh. Telah sampai juga kepada kami berita tentang blog yang mengarahkan orang lain kepada kesimpulan sempit blogger tersebut tentang Majelis Rasulullah dan Habib Munzir.

Aku katakan kepada diriku dan kalian, “Bersabarlah! Tabahlah! Dan teguhkan dirimu!” Karena tak lama lagi, janji Nabi Muhammad akan terlaksana, futuh Jakarta telah dekat masanya. Bersabarlah hingga kita berjumpa dengan Nabi Muhammad di haudh!

Gunakan energi dan waktu kita untuk perbaikan! Jangan buang percuma untuk menanggapi orang-orang yang masih terlena dalam pemahaman mereka yang sempit dan gelap! Mari tunjukkan ajaran ASWAJA yang sebenarnya. Dengan sendirinya, hal itu akan menjawab kekeliruan pemahaman mereka. Terus pelajari ilmu agama yang diwariskan dari generasi ulama shalih ke generasi ulama shalih, yaitu para ulama yang bersambung sanad ilmunya kepada Rasulullah secara shahih.

Jika mereka menghabiskan waktu, tenaga dan fikiran untuk membelokkan pemahaman ummat, maka berikan waktu, tenaga dan fikiran kita untuk meluruskan pemahaman mereka dan ummat dengan menunjukkan kepada mereka bagaimana ajaran ASWAJA sesungguhnya.

Semoga Allah menuangkan kesabaran kepadaku dan kalian, yaitu kesabaran yang sempurna. Aamiin.

Kita semua tahu bahwa sejak sebelum berdirinya Partai Keadilan, kelompok yang disebut dengan kelompok tarbiyyah telah sangat menentang cara-cara dan pemahaman Ahlus Sunnah wal Jama’ah (ASWAJA). Kelompok tersebut, dalam halaqoh-halaqoh kecil yang mereka bentuk, terus mengajarkan anggotanya bahwa tahlilan itu bid’ah, merayakan maulid itu bid’ah, kitab shifat dua puluh itu sesat, kitab kuning itu haram dibaca, bermadzhab itu tidak perlu, dlsb.

Pada saat berdirinya Partai Keadilan, praktik-praktik seperti itu terus dilakukan. Pernah seorang petinggi PK mengatakan bahwa kitab kuning itu haram dibaca. Kemudian di Depok, ketika dipimpin oleh petinggi PK/PKS, da’wah MR sering menghadapi kesulitan. Bahkan sempat dicap sama sesatnya dengan Ahmadiyyah. Entah kenapa, kemudian gantian FPI yang mencap Majelis Rasulullah itu satu barisan dengan Ahmadiyyah. Apakah mungkin hal itu didalangi oleh intel-intel di PKS?

Lalu, muncul pula blog dari seorang kader PKS yang sangat militan. Dalam blognya, dia menulis beberapa artikel yang menyudutkan Majelis Rasulullah. Diantaranya Inilah Ustad Yang Termakan Fitnah Jamaahnya! dan Inilah Sebab Kenapa Islam Dikatakan Jorok Dan Kumal.

Dalam artikel pertama, kader PKS itu telah menyimpulkan dengan keliru atau sengaja membuat kesimpulan keliru dan kemudian melemparkan kesimpulan keliru itu untuk dibaca oleh pengunjung blognya agar pengunjung blog juga mengikuti kesimpulan keliru tersebut. Dia menganggap bahwa ustadz tersebut telah termakan fitnah jama’ahnya. Ustadz yang dia maksud adalah Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa. pengasuh Majelis Rasulullah. Dia berkata:

Suatu kali ada seorang “kader” jamaahnya mengatakan bahwa ada masjid yang sudah direbut oleh kader PKS. Lalu dengan cekatan si Ustad terlihat sangat bersemangat sekali meminta datanya untuk dibuat bukti. Tetapi sayang-sungguh disayang, si kader jamaah tersebut tidak menjawab permintaan bukti ustadnya.

Nahkan, setaraf ustad saja masih termakan fitnah jamaah. Apalagi kita-kita! Berati kita harus benar-benar belajar dalam mamahami Islam dengan baik, dengan ikhlas, bukan bermaksud jago-jagoan atau ingin dipanggil “ustad”. Namun jika melihat umur dari ustad tersebut, dan dari semangatnya. Memang seringkali umur seseorang itu menentukan “asam garamnya” kehidupan. Jadi saya tidak bisa menyalahkan atas sikap agresifnya si ustad tersebut. Karena umurnya juga baru “seumur jagung” pergerakan Islam yang lainnya.

Dia mengatakan itu tanpa menampilkan linknya. Lalu menyimpulkan semaunya. Padahal saya sepertinya pernah melihat diskusi seperti itu di web yang dia maksud. Seandainya dia berani menampilkan linknya, tentu pengunjung blog akan tahu kebusukannya. Kebetulan, saya juga pengamat Majelis Rasulullah setelah sejak lama saya mengamati PKS. Sebenarnya diskusi itu adalah diskusi lama ketika Majelis Rasulullah mendapatkan masalah di Depok dan juga di Mampang Prapatan (Jakarta Selatan). Da’wah MR sering tidak mendapatkan izin dari kader PKS yang sok berkuasa di daerah tersebut. Akhirnya Habib Munzir bertemu dengan Tifatul Sembiring untuk membahas hal tersebut. Lalu Tifatul Sembiring berjanji akan menyelesaikan hal tersebut. Tif juga mengaku bahwa di tubuh PKS memang banyak bercokol orang-orang Wahhabi, dan dia mengaku ingin membersihkan hal itu. (Apa iya Tif? You mau ngebersihin PKS dari Wahhabi? Sumpe loh?) Tif juga berkata jika ada kader PKS yang berulah lagi, tolong diminta datanya agar dapat ditangani. Nah, Habib Munzir meminta data itu adalah dalam keperluan tersebut. Bukan termakan fitnah. Ternyata suara01 itu memang omong kosong. Dan setahu saya, setelah pertemuan tersebut, da’wah MR tetap mendapat kesulitan di tempat-tempat yang dipimpin oleh kader PKS. (Basi banget nih PKS…)

Silahkan buka link berikut agar paham duduk persoalannya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=7783#7783
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=8173&catid=9&limit=25&limitstart=0
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=8173&catid=9&limit=25&limitstart=25

Kemudian dalam artikel kedua, kader PKS itu coba membuat kritik membangun agar ummat Islam ini lebih sadar kebersihan. Tetapi yang menjadi masalah, contoh kasus yang dia angkat adalah acara di Monas yang diselenggarakan Majelis Rasulullah. Kenapa bukan acara yang lain? Mengapa bukan acara PKS yang juga memunculkan persoalan kebersihan yang sama? Bahkan PKS ini bukan hanya masalah zahirnya, tetapi bathin mereka itu lebih jorok dan lebih kumal akibat pemahaman wahhabi yang bercokol di batok kepala mereka.

Ini semua menunjukkan bahwa mereka sesungguhnya khawatir dengan perkembangan mesin da’wah ASWAJA yang semakin terlihat keberhasilannya. Sejak saya SD, satahu saya, belum ada ulama ASWAJA yang dapat mengumpulkan satu juta ummat demi mendengarkan taushiyah-taushiyah dan pemahaman ASWAJA. Alhamdu lillah yang telah menjadikan mesin-mesin da’wah ASWAJA sebagai pelopor kebangkitan pemuda ASWAJA. Semoga MR tidak disusupi oleh kader PKS yang ingin meracuni pemahaman jama’ah dengan paham mu’tazilah dan wahhabi. Karena saat ini, PKS telah berhasil menyusup ke Masjid Al-Barkah, ke pengajian yang diasuh oleh KH. Abdur Rasyid bin Abdullah Asy-Syafi’i. Mereka menyusup ke sana mirip sekali dengan Ulil Abshar Abdalla yang menikahi puteri Gus Mus (KH. Musthofa Bishri). Kader PKS yang kini menjadi pemimpin Lombok, setelah menikah dengan puteri KH Abdur Rasyid, mulai menyusupkan pemahaman-pemahaman PKS ke sana. Hal yang paling mencolok adalah ketika KH. Abdur Rasyid membagi-bagikan keliping berupa sejarah Hasan Al-Banna dan Ikhwanul Muslimin. Bahkan beliau membagi-bagikan al-Ma’tsurat susunan Hassan Al-Banna kepada jama’ah untuk diamalkan. Semoga KH. Abdur Rasyid menyadari kekeliruannya yang mengagumi Hassan Al-Banna. Manusia memang tempatnya salah dan lupa, namun semoga KH. Abdur Rasyid selalu dilindungi dari paham-paham berbahaya seperti paham yang dibawa PKS ini dan juga paham-paham radikal yang coba disuntikkan ke pergerakan-pergerakan Muslimin.

Oleh sebab itu, jangan terprovokasi dengan ulah mereka yang coba meradikalisasi organisasi-organisasi Muslimin. Jika kader PKS membuat artikel nyeleneh yang menyakiti kita, janganlah kita terpancing untuk membuat komentar-komentar keras di blognya. Tetaplah lembut seperti Rasulullah yang membalas keburukan dengan kebaikan. Lagi pula, saya pernah berkomentar di blog suara01 dengan maksud menasihati, tetapi komentar saya yang berisi nasihat itu tidak dimunculkan, malah yang muncul seperti ini:

Jawab Abu Jaisy:
Maaf, menghujat, mencela sesama muslim melanggar peraturan komentar blog ini. Jika anda muslim, semoga Allah memberikan kesadaran kepada anda. Amien. Untuk yang terakhir diatas kami hapus. Semoga Allah memberi hidayah atas ketidaksadaran hinaan, celaan dan makian anda. Terima kasih telah berkunjung.

Sekarang Anda bisa menilai bagaimana perangai suara01 si kader PKS itu kan? Dia tidak menampilkan komentar saya, malah menampilkan jawabannya yang seakan-akan menunjukkan bahwa komentar saya itu berisi hujatan yang tak layak ditampilkan. Tetapi lihat komentar lainnya yang sebenarnya menyudutkan MR, malah dia tampilkan.

Maka dari itu, tidak perlu kita berkomentar di blog omong kosong macam itu. Sebaiknya kita doakan saja agar dia bertaubat dan masuk ke dalam ASWAJA dan turut mendukung da’wah ASWAJA. Doakan saja agar dia tidak lagi menafsirkan Al-Qur`an dengan methode serampangan gaya PKS dan semoga dia tidak lagi berijtihad semaunya. Semoga dia menjadi ASWAJA yang benar, mau bermadzhab, dan mau mengakui dirinya sebagai orang yang lemah aqal yang belum pantas berijtihad atau pun menafsirkan Al-Qur`an. Aamiin.

Filed under: Partai Keadilan Sejahtera, RAS FM

13 Responses

  1. umbul2 MR berkata:

    Semoga Allah SWT menunjukan jalanNYA kepada para pendengki dan memberi mereka taufiq dan hidayah sehingga membuka hati mereka menerima dakwah Majelis Rasulullah SAW,yg telah terbukti diridhoi Allah SWT dgn banyaknya orang bertaubat dan para pemuda menjadi beridolakan Sayyidina Muhammad SAW…. Aamiin ya Robbal alamin.

  2. Cupi berkata:

    tulisan yg lugas dan langsung pada sasaran, terus berjuang saudaraku! selalu kita ikuti dakwah Kekasih aku dan kalian dengan kelembutan!

  3. winarti andayani berkata:

    maaf saya ni mualaf jadi ya agak bingung dengan masalah
    diatas,yah aku ngikuti yang pas dengan Alqu’an dan ajarannya /sunah Rasulallah saw.

    Kalau begitu, hati2 dg ajaran Wahhabi dan mu’tazilah. Mereka suka menafsirkan Al-Qur`an dan hadits secara serampangan. Silahkan baca di artikelislami.wordpress.com tentang menafsirkan al-Qur`an dan juga tentang ijtihad supaya Anda lebih paham ajaran Islam yg sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

  4. Djoko Widodo berkata:

    Bila berkata benar tidak akan ragu tepuk dada berkata ini saya!!!
    Maaf saya tidak memihak sesiapapun kecuali kebenaran. Dan logika kebenaran adalah jelas dan terang benderang, tiada keraguan, laa royba fihi…
    Langkah pertama menyingkirkan keraguan adalah kejelasan identitas. (kayaknya si suara01 sudah berani tepuk dada, giliran anda Pak…)

    “Ini dadaku! Mana dadamu?” Menurut saya, kalimat seperti itu adalah kalimat kesombongan.
    Sekarang, kalo kebenaran itu memang berdasarkan logika, maka identitas tidak menjadi penting. Artinya, lihatlah apa yg dikatakan, dan jangan lihat siapa yg mengatakan.

    Kenapa ya, pada ngebet banget ngejar identitas saya? Tangannya pada gatel apa ya?

    • Djoko Widodo berkata:

      “Artinya, lihatlah apa yg dikatakan, dan jangan lihat siapa yg mengatakan”

      Tapi anehnya kok anda bicara sanad ilmu, ustadznya jelas, dlsb yang artinya identitas pun bagi anda juga penting, demikian pula bagi saya…

      “Kenapa ya, pada ngebet banget ngejar identitas saya? Tangannya pada gatel apa ya?”

      Kok malah seakan bangga dan menepuk dada karena banyak yang penasaran…

      Begini Bos, saya mengapresiasi tulisan di blog ini karena bahasanya bagus dan jelas. Banyak infonya merupakan hal baru bagi saya. Namun ketika melihat komentar reply dari pemilik blog kok ada kesan emosional?? Kesan santun di artikel utama malah menghilang?? Apakah yang nulis artikel utama dan komentar reply berbeda??? Atau anda sekedar tukang ketik doang, makanya gak berani sebut identitas??
      kalau memang demikian saya memaklumi. Dan anggap saja diskusi mengenai identitas sudah selesai….

      Hehehe….
      Anda kan ngomongnya: “Dan logika kebenaran adalah jelas dan terang benderang, tiada keraguan, laa royba fihi…”

      Nah, kalo Anda pake logika, kenapa masalah identitas menjadi penting? Harusnya Anda kan liat aja apa yg diomongin, dan ga usah liat siapa yg ngomong.

      Kalo Anda bener2 mau liat siapa yg ngomong, ya, mestinya ketika mencari ilmu, Anda juga liat dulu dong siapa yg ngomong, punya sanad apa enggak. Ngono loh….

      Hehehe…
      Saya ga ngerti deh soal emosional. Setau saya, saya nanggepinnya biasa2 aja tuh. sambil senyum, sambil cengar cengir. ga ada tuh perasaan panas, marah, dsb.
      jangan2 Anda nih yg emosional. Ups… nggak boleh su’uzhon ya…? :mrgreen: Afwan.

  5. TheSalt Asin berkata:

    Ulama Besar dari P K S mengatakan / berfatwa : Bahwa Fir’aun itu orang baik baik, yang jahat itu anak buahnya (hal ini disampaikan dalam forum sidang Century).wassalam.

  6. eiklil berkata:

    sy kira hal yang dianggap “tidak mengenakkan” ditubuh kaum muslim.. alangkah baiknya diadakan mediasi sekiranya bisa berdilog dengan sehat…

  7. Super Nova berkata:

    @admin

    goog blog

    usul: mohon artikelnya didesign/diataruh tengah biar bacanya ga miring

    syukron

  8. Super Nova berkata:

    maaf bukan goog tapi good
    ralat admin

  9. bang_ali berkata:

    bingung… terus kenapa artikelnya di tag RAS FM? padahal di artikelnya sama sekali nggak menyebutkan RAS FM…
    hayooo, tanya kenapaaa?

    ga gaul seh…
    Ga kenal ama KH. Abdur Rasyid bin KH. Abdullah Syafi’i ya? Jangan2 anda juga ga tau RAS FM nih…

    • bang_ali berkata:

      lha tauuuu… RASFM juga tauuuu…
      kenapa ga ditag KH. Abdur Rasyid bin KH. Abdullah Syafi’i?
      -eh iya terserah yg punya blog ya wkwkwk-

  10. wahyu mantan santri berkata:

    Partai hanya alat.Yang paling penting aqidah yg lurus bersih dr TBC (takhayul,bid’ah,khurafat).Yang membuat saya keluar dari jamaah nu adalah tentang konsep kyai khoriqul ‘adah apalagi kyai jadzab.Tolong jelaskan apa ada yg seperti itu di jaman Rasul?

  11. wahyu mantan santri berkata:

    Waspadalah dg orang orang yg mengaku keturunan Nabi!

Tinggalkan Balasan ke wahyu mantan santri Batalkan balasan

Maret 2010
M S S R K J S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Arsip